BANDUNG – Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia Jawa Barat (Jabar), mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Barat kian membaik.
Kepala KPW BI Jabar, Juda Agung menyebut, Kinerja ekonomi kawasan Jawa Barat pada 2016 cukup membaik. Pertumbuhan ekonomi di Jabar meningkat cukup signifikan pada tahun 2016, yakni 5,67 persen (YOY) di bandingkan pada tahun 2015 yang hanya 5,04 persen (YOY). Inflasi IHK Februari 2017 tercatat sebesar 0,23 prsen (MTM), lebih rendah di bandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,97 persen.
“Pada awal tahun 2017, kredit tumbuh 9,09 persen. Meningkat di banding akhir tahun 2016 yang sebesar 7,09 persen,” kata Juda belum lama ini.
Selain itu kata Juda, Dari sisi stabiltas keuangan Jabar, perkembangan intermediasi perbankan mulai mengalami peningkatan setelah pertumbuhan kredit mencapai titik terendahnya ditahun 2016. Pertumbuhan DPK juga meningkat dari 8,07% menjadi 8,92% di dorong oleh peningkatan deposito khususnya kepemilikan korporasi.
“Berdasarkan asesmen makroekonomi secara keseluruhan, maka secara umum kebijakan di arahkan untuk memelihara momentum pertumbuhan ekonomi di tengah peningkatan resiko global.” Terang Juda.
Kebijakan tersebut tambah Juda, Tercermin dalam penetapan suku bunga BI 7-day Reverse Repo yang di pertahankan 4,75% dengan suku bunga Deposit Facility tetap pada 4,00% dan Lending Facility tetap sebesar 5,50%.
“BI juga senantiasa mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ungkapnya.
Sedangkan untuk rasio non performing loan (NPL) di bulan Februari ini naik menjadi 3,51 persen. Tapi, angka itu masih dalam batas kewajaran. Dengan mencermati di namika perekonomian dunia dan nasional, prospek pertumbuhan ekonomi Jabar pada 2017 diperkirakan pada kisaran 5,5-5,9 persen.
(Deni)
Jabarekspres.com