Sampah Bisa Jadi Bencana Besar,Maka Penanganannya Harus Serius

oleh

img00507-20160725-1238

Kabupaten Tasikmalaya – Kendala terkait sampah yang hingga kini masih menjadi permasalahan utama di setiap pelosok daerah,terutama di setiap lingkungan pasar tradisional,yang sehari-harinya aktiv menimbulkan gundukan-gundukan sampah,sehingga harus adanya penangan yang sangat serius dari pihak pemerintah,terkait anggaran khusus penanganan sampahnya.

Hal itu di ungkapkan Endang Sukarsa Kepala Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Pasar Tradisional Ciawi,Kabupaten Tasikmalaya,Jawa Barat (Jabar) di ruang kerjanya senin (06/9),menurut Endang,kendala terkait sampah yang hingga kini masih sering menjadi permasalahan serius di setiap lingkungan pasar tradisional,seperti di lingkungan Pasar Ciawi disini,selain mengganggu kenyamanan di lingkungan pasar dengan bau sampahnya yang menyengat,hal itu juga sangat berefek terhadap pembayaran retribusi dari para pedagang pasarnya.”Kendala sampah bisa jadi bencana besar yang serius,banjir,longsor,penyakit dan banyak lainnya” tegas Endang

Otomatis kata Endang,adanya keterlambatan dalam mengangkut sampah,sampah-sampahnya jadi lumayan menggunduk,sehingga membuat bau tak sedap yang cukup menyengat di lingkungan pasarnya,maka hal itu sering di jadikan alasan terlambatnya membayar retribusi oleh sebagian warga lingkungan pasar ciawi disini.”Makanya,setiap terlambat pengangkutan sampah di pasar ini,dan sampahnya lumayan menggunduk,ketika penarikan retribusi banyak yang jawab,(Sampahnya juga belum di angkut,jadi bau kemana-mana),gitu” ucap Endang

Makanya di lanjutkan Halen Wahyudi Kasubag UPTD Pasar Ciawi tersebut,semua staf-staf di UPTD pasar ini sengaja beberapa kali melakukan pengajuan atau permohonan,agar di adakannya anggaran khusus terkait penanganan sampah sejak lama,yang mengajukan hal itu bukan pasar ini sajah,banyak pasar lain juga sama mengajukan hal itu,akantetapi hingga saat ini,pengajuan tersebut belum ada realisasi tanggapannya dari pihak pemerintah terkait.”Sudah lama kami mengajukan hal itu ke Pemkab,tapi belum ada realisasi tanggapannya,mungkin masih dalam pembahasan” kata Halen

Hasil prediksi kira-kira di katakan Halen,anggaran khusus penanganan sampah di pasar ciawi ini,minimal Rp 150.000 per hari,itu untuk akomodasi bahan bakar mobil pengangkut sampahnya,karna setiap keterlambatan pengangkutan sampahnya di prediksi terkendala hal seperti itu,makanya tim pengangkut sampah dari Dinas Tarkim Kab Tasikmalaya,sekarang-sekarang ini jadi 2 hari sekali mengangkut sampah di pasar Ciawi ini,karena mungkin untuk menghemat biaya.”Sepertinya demi menghemat biaya,makanya tim pengangkut sampah jadi 2 hari sekali ke pasar ini”

Menurut Halen di iyakan Endang Sukarsa,Jika prosedur di setiap Pasar Tradisional sesuai,maka setiap pembeli atau konsumen akan sangat merasakan kenyamanan ketika mendatangi pasarnya,kan menambah daya tarik beli,hal itu juga sangat sekali meningkatkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),kemungkinan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) masih mengkaji ulang terhadap pengajuan anggaran sampah tersebut,mudah-mudahan sajah bisa terealisasi,agar kenyamanan di setiap pasar bisa di rasakan pengunjungnya,serta agar tidak lagi di jadikan alasan oleh para pedagang untuk telat bayar retribusi. (Deni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *