Toko Alif RH Fasilitasi Para Penerima Manpaat PKH Dan Sembako

oleh

CIAMIS – Pemilik Toko Arif RH, Arif R bersama Istri Tria pasca terbitnya berita https://www.kontenindonesia.com/wilayah/regional/ada-penarikan-curi-star-dan-penahan-uang-pkh-untuk-belanja-sembako-pendamping-akan-tegur-agen.html, memberikan pernyataan untuk diketahui publik bahwa menurutnya isi berita terdapat beberapa kekeliruan, secara tegas menyatakan ianya memfasilitasi para Penerima Manpaat (PM).

Pada pencairan Bansos Sembako (BPNT) per bulan Maret 2023 untuk wilayah Desa Kertaraharja Toko Arif RH memfasilitasi pencairan atau tarik tunai para PM, dan memfasilitasi belanja kebutuhan sembako sesuai pesanan, “Nah ketika berita tersebar jadi bertanya-tanya siapa… kan diberitanya saldo PKH ke ambil ke BPNT katanya,” ujar Tria kepada kontenindonesia.com saat memberikan kelarifikasi di Rumah Pengurus Generasi Muda Ponpest Suryalaya (GMPS) Ajo di bilangan Desa Sindanghreang Panumbangan, Jumat (17/3/2023).

Pemilik Toko, Alif tidak banyak bicara karena ujarnya dia berprofesi sebagai guru maka ikhwal toko dipegang dan dijalankan istrinya. “Yang Pak Ending itu tidak terdetek, karena tidak mengecek yang PKH hari selasa (pencairan tarik tunai PKH Selasa 14 Maret 2023. Red), itu kan tidak datang ke agen (Toko Alif adalah juga Agen Mandiri. Red),” tutur Tria.

Lanjutnya, kenapa ketahuan karena di cek sama Sri (anak Ending) cuman ada Rp 200 ribu, “Jadi kan Agen tidak tahu, mau cek mutasi bagaimana kartunya sudah di Pak Ending lagi sudah balik lagi. Coba aja kalau hari selasa itu datang itu kan mungkin kedeteksi, nah dijelaskan itu juga ke Ketua PKH yang Pak Ending takutnya kesalahan itu diatas nama yang Pak Ending,” papar Tria yang juga Ketua Bumdes Kertaharja yang dalam hal sebagai istri dari yang punya toko bukan sebagai ketua Bumdes.

Ketika konfirmasi Buk Dede (karyawati Toko) ternyata tersisa di rekening Rp 200 ribu dari Rp 600 ribu yang artinya masuk saldo PKH, “Ya udah konfirmasi lagi, uang PKH juga dibalanjakan mah gak ada kesalahan kalau keinginan PM begitu kan. Didatengin lagi sama Buk Dede itu yang bersangkuatan, jadi uang sembako itu ditanya lagi ini teh uang PKH sebenernya bukan uang untuk BPNT tapi kalau mau balanja sembako gak apa-apa mungkin, silahkan mau uangnya silahkan,” ujar Tria.

Sebelumnya sebagaimana diketahui, diberitakan per tanggal 10 hingga 12 Maret 2023 para PM BPNT ada transaksi tarik tunai Rp 400 ribu dengan kartu dititip, kemudian kartu dibagikan kembali ke pemilik kartu bersama uang cash Rp 200 ribu sedangkan Rp 200 ribunya lagi untuk belanja sembako, namun ada PM PKH yang saldonya diduga tertransaksikan tarik tunai senilai Rp 400 ribu.

Terjadi hal demikian itu kilahnya kena Pak Ending (pemilik A/N KKS kartu) menitipkan kartu waktu ada pencairan tarik tunai BPNT padahal ianya sudah lama tidak menerima BPNT, “Kenapa kartu dititip, katanya dimintai,” ujar Sri, ianya kepada PM tidak pernah mengarahkan pengumpulan kartu KKS.

“Saya datang dulu ke Pak Ending sambil meminta maaf atas keteledoran saya, yang bilang bahwa itu saldo BPNT padahal PKH tapi kan secara materi sudah klir yang bersangkutan sudah menerima sesuai yang penarikan gitu, yang terjadi diluar sepengetahuan. Da ari abdi mah agen saha anu dongkap anjeuna merasa dititipi itu ya ku abdi mah di cek we, gak tau dia merasa terpaksa,” papar Tria yang ujarnya mendatangi Ending sebelum mendatangi Camat Panumbangan.

Yang dianggap keliru pada berita sebelumnya juga ada dugaan uang Rp 200 ribu ditahan agar belanja, Tria mengklarifikasi uang tersebut ada pada karyawannya karena PM memesan sembako, “Terkait kayak pemaksaan dibelanjakan gitu yah itu tidak terjadi dan saya ada buktinya, pengumpulan KKS juga itu tidak saya intruksikan karena di grup saya memberitakan bahwa saldo di KKS sudah masuk. Silahkan mau yang cek saldo gitu, jadi saya tidak mengintruksikan mengumpulkan kartu dan harus belanja,”.

KKS dititipkan saat transaksi ujarnya udah kayak kesalahan hal biasa, “Yang lansia yang kayak gitu mah gak pernah datang langsung pasti dititipkan keseseorang, sebenernya si orang yang dititipi kartu sudah diberi tahu tahun ini mah bisa diambil secara tunai gak perlu dibelanjakan adapun yang mau dibelanjakan saya sebagai warung memfasilitasi, menawarkan itu bukan kesalahan,” ujarnya.

Warung biasa mempasilitasi dengan sarat akan mencatat dulu enggak akan dikasih barangnya karena harus dipersiapkan. “Kalau banyak takutnya dipersiapkan tapi enggak pada dibeli saya juga yang rugi, saya enggak mau itu terjadi. Nah sepakatlah itu PM-PM yang mau belanja dia sudah menyepakati, dan yang tunai pun juga banyak sebenernya kan dari 450 KPM itu yang belanja cuman 370 jadi sekitar 100 orang itu diambil secara tunai.” pungkas Tria.

Penulis : Abraham Mahmoud

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *