Badan Penuh Tatto, Seorang Tersangka Pembunuhan Menangis Saat Gelar Perkara

oleh
Odon Salah satu Tersangka Pengeroyokan Mahasiswa hingga tewas di Cianjur *Sumber Humas
Odon Salah satu Tersangka Pengeroyokan Mahasiswa hingga tewas di Cianjur *Sumber Humas.

CIANJUR – Randi alias Omon (19) hanya bisa tertunduk lesu dengan mata penuh sesal, pada saat gelar perkara yang dilakukan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cianjur di Mapolres Cianjur, Selasa 06 Desember 2016. Randi ditangkap bersama empat rekannya usai melakukan pengeroyokan yang berujung tewasnya seorang Mahasiswa bernama Rudi (24) Sabtu 26 Nopember 2016 silam.

Peristiwa pengeroyokan terhadap Korban yang merupakan mahasiswa tingkat akhir pada Fakultas Tekhnik Informatika, Universitas Suryakencana (Unsur) Cianjur ini terjadi saat Korban berada di kawasan Jalan Mangunsarkoro, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur, Korban sempat dibawa ke RSUD Cianjur untuk mendapatkan pertolongan, namun akhirnya Korban dinyatakan meninggal dunia pada hari Senin 28 Nopember 2016, akibat pengeroyokan oleh kelima tersangka.

“Pelakunya semuanya lima orang. Dua orang kami tangkap, sedangkan pelaku penikaman masih dalam pencarian,” ujar Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Benny Cahyadi di Mapolres Cianjur.

Sementara motif pengeroyokan itu sendiri, sampai saat ini polisi masih mendalaminya. Berdasarkan keterangan kedua tersangka, kelimanya justru bukan anggota gang motor, tetapi warga Gang Nangka di Kelurahan Solokpandan, tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Kami masih mendalami motifnya, yang jelas tindakan sadis ini dilakukan sampai golok yang digunakan untuk menikam itu patah dan patahannya tertinggal di tubuh korban,” ujar Benny.

Kedua orang yang ditangkap adalah Randi alias Omon (19) dan Dwiky Adinegara (18) Mahasiswa sebuah universitas ternama di Kota Cimahi.

Saat dikonfirmasi wartawan Omon mengaku tak tahu duduk perkara mengapa dia sampai mengeroyok korban. Yang jelas, Ayip sang aktor utama penikaman sudah terlibat cekcok di lokasi kejadian sebelum dirinya datang.

“Saya lagi mabuk sama teman-teman. Tiba-tiba ada yang datang meminta bantuan bahwa Ayip ribut (terlibat pertengkaran). Kami datang dan mengeroyok, tidak tahu yang kami keroyok meninggal,” ujarnya. ***

Editor : Hens Pradhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *