Tolak Berhubungan Badan, Terapis Pijat Tewas Dibunuh Pelanggannya.

oleh
Ilustrasi
Ilustrasi

BEKASI – Nasib tragis dialami seorang terapis pijat bernama Aan Hayati (38), warga Kebon Jambe, Desa Antajaya, Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Aan ditemukan tewas bersimbah darah, Selasa 6 Desember 2016 di panti pijat tempatnya bekerja yang berada di Kampung Ceper, Desa Sukaragam, Serangbaru. Kematian korban diduga kuat karena dibunuh karena terdapat luka tusuk dibeberapa bagian tubuhnya.

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan sebuah ikat pinggang berlambang keamanan berikut sepasang sepatu milik petugas keamanan. Diduga Aan dibunuh oleh petugas keamanan yang baru pulang kerja. Guna kepentingan autopsi Jasad Aan pun dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati.

“Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelakunya,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Rizal Marito.

Polisi yang melakukan penyelidikan menduga pelaku pembunuhan ini adalah pelanggan terapis pijat. Karena sebelum terjadi pembunuhan, korban diketahui sempat memijat seorang pelanggan lelaki. Dugaan sementara korban dibunuh karena menolak keinginan pelaku untuk berhubungan badan, pelaku kemudian emosi dan menganiaya korbannya hingga tewas.

“Pelaku kemudian mengambil sebilah pisau miliknya yang ada di pinggang. Dia kemudian menusuk bagian dada dan tangan kanan. Bila ditotal ada dua lebih luka tusukan, pelaku bergegas melarikan diri setelah menusuk tubuh pelaku berkali-kali,” jelas Rizal.

Sementara itu, Kapolsek Serangbaru AKP Bowo Lesmono, mengatakan peristiwa pembunuhan ini diketahui saat pemilik panti pijat, Julianah (49), curiga dengan kamar yang digunakan oleh pelanggan yang datang sejak jam 07.00. Karena sudah lebih dari 1 jam korban dan pelanggannya tidak keluar kamar.

Karena penasaran, Julianah lalu mengecek ke dalam dan terkejut mendapati korban telah terkapar bersimbah darah.

“Oleh saksi itu, korban dibawa ke Rumah Sakit Amanda di dekat lokasi. Sayangnya, nyawa korban tidak selamat,” katanya.

Polisi yang mendapat informasi langsung datang ke lokasi kejadian. Dari olah TKP, polisi mendapatkan ikat pinggang berlambang keamanan dan sepasang sepatu petugas keamanan. ***

Editor : Hens Pradhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *