Dermaga Apung Dan Pintu Air Ranajeng Akan Dibangun Dalam Revitalisasi Situ Lengkong Panjalu

oleh

CIAMIS – Menelan anggaran 10,286 Milyar pekerjaan Penataan Revitalisasi Situ Lengkong Panjalu tahap 1 (satu) telah dilaksanakan di tahun 2023 dan akan dioptimalkan, menginjak tahap  II (dua) menghadapi kendala selanjutnya akan dibangun Dermaga Apung dan penataan Pintu Air Ranjeng.

 

Pekerjaan dermaga apung dan pintu air ranjeng akan diusulkan untuk dilaksanakan pada tahun 2024 ini mengingat pekerjaan Revitalisasi Situ Lengkong tahap II dengan nilai anggaran 4,5 Milyar terkendala belum siapnya lahan yakni masih berdiri gedung dan beroprasinya layanan kesehatan Puskesmas Panjalu.

 

Akhmad Mauludin, Kepala UPTD PSDA WS Citanduy Tasikmalaya mengatakan revitalisasi Situ Lengkong Panjalu merupakan proyek strategis provinsi Jawa Barat   “Dengan telah dilaksanakannya revitalisasi tahap satu, maka kami (Pemprov Jabar melalui Dinas Sumberdaya Air. Red) akan melanjutkan ke tahap II,” ujar Akhmad dalam rakor lintas sektor di Aula Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Ciamis, Kamis (11/1/2024).

 

Dalam rakor yang dipimpin Dian Kusdiana selaku Kabid Destinasi Disparekraf  yang diikuti perwakilan Dinkes Ciamis, perwakilan bagian Asset BKAD, Sekmat Panjalu, Kades Panjalu beserta jajarannya itu Akhmad Mauludin menjelaskan pekerjaan Revitalisasi Situ Lengkong terbagi dua tahap yakni : tahap satu pekerjaan penataan area bagian bawah lokasi UMKM dan tahap dua pekerjaan area bagian atas terdiri dari unit kios besar, pematangan lahan, areal parkir, tangga koneksi / koneksifitas  areal tahap 1 yang sudah didesign.

 

Dalam rapat koordinasi yang diinisiasi BKSDA berisi pembahasan revitalisasi lanjutan Situ Lengkong Panjalu yang dari sisi perencanaan dan kegiatan maupun dari sisi teknis ujar Akhmad memerlukan sokongan Pemda Ciamis, keberadaan Puskesmas yang rencananya akan berpindah ke gedung baru namun lantaran pembangunan belum rampung maka pembangunan revitalisasi tahap II tidak memungkinkan dilaksanakan di tahun anggaran 2024 serta ditakutkan menimbulkan persoalan dan permasalahan, “Kami tidak ingin gara-gara mau dibangun, maka pelayanan kesehatan terganggu. sementara pekerjaan tahap 2 sekitar 6 bulan, tidak ngarurusuh (mesti bergerak cepat. Red) bila memang ditunda tahun ini maka bisa dialihkan ke pekerjaan lain di wilayah situ yakni dermaga apung, pintu air Ranjeng, dan pengamanan situ,” ujar Kepala UPTD PSDA WS. Tasikmalaya.

 

Pintu air usulan kades lantaran kondisi di lapangan untuk pembangunan revitalisasi tahap dua terkendala “Pemdes dan masyarakat mengusulkan sekala prioritas ke pintu air Ranjeng dan normalisasi demi menjaga keberadaan daya tampung air untuk keberlangsungan areal pesawahan disekitar Situ Lengkong,”  ujar kades Yuyus kepada kontenindonesia.com.

 

Yuyus menambahkan dengan adanya revitalisasi penataan, ianya bersama masyarakat merasa senang lantaran bukan hanya destinasi wisata yang ada di desanya menjadi lebih tertata baik namun bisa mengamankan asset batas Situ  dimana Pemkab diharapkan bisa turun “Sekala prioritas batas Situ Lengkong, seiring kegiatan Revit kami berhasil mengamankan 20 ribuan m² yang selumnya dengan setatus tidak jelas.  Dalam rangka pengaman meminta Pemda Ciamis untuk  menjadi sekala prioritas asset desa.” ujar kades Panjalu.

 

Sementara itu, Kabid Destinasi mengatakan hasil dari rakor dengan berita acaranya berupa usulan yang akan disampaikan kepada BAPPEDA.

 

 

Penulis : Abraham Mahmoud