
PURWAKARTA – Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Purwakarta dibawah kepemimpinan Dedi Mulyadi. Seakan tak hentinya berinovasi dalam melestarikan kebudayaan sunda khususnya. Kali ini, Pemda Purwakarta membangun Stadion Ketangkasan Hewan Ternak yang dinamai Kidang Pananjung, di Kampung Cikubang, Desa Pusaka Mulya, Kecamatan Kiarapedes.
Stadion ini sengaja dibuat untuk menghadirkan dan ajang festival hewan ternak seperti sapi dan domba yang siap berkompetisi adu cantik maupun adu tangkas atau adu domba. Stadion Kidang Panjang dipergunakan tidak hanya oleh warga yang berasal dari Purwakarta, melainkan untuk seluruh warga dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, fasilitas di Stadion Kidang Pananjung ini akan ditambah mengingat besarnya animo masyarakat untuk mengikuti festival ini. Ia mengaku, sarana parkir, toilet, penginapan peternak yang menjadi peserta bahkan penginapan untuk hewan mereka pun akan disiapkan.
“Akses internet juga akan kita bangun, kalau dihitung seluruhnya untuk bisa mencapai fasilitas yang memadai kita butuh Rp10 miliar lengkap dengan arena ketangkasan balap sapi ala Purwakarta,” katanya.
Seorang peternak asal Kabupaten Bandung Barat bernama Rizal (35) mengapresiasi langkah yang dilaksanakan oleh Pemda Purwakarta ini, menurutnya, salah satu bagian dari festival yakni adu tangkas merupakan kebudayaan leluhur Sunda yang harus dilestarikan.
“Ini pilihan wisata ya, kalau diadakan sebulan sekali atau seminggu sekali sangat bagus, yang penting akhir pekan agar banyak peserta dan pengunjung yang datang. Ketangkasan hewan ternak itu warisan leluhur yang harus dilestarikan, saya kira bagus ya,” ujar Rizal.
Sesi ketangkasan hewan ternak khususnya Adu Domba memang menjadi primadona bagi pengunjung dalam festival ini. Sejak pagi mereka diketahui sudah memenuhi tribun Stadion Kidang Pananjung untuk menyaksikan ketangkasan hewan khas Garut ini. Selain itu, metode inseminasi buatan atau kawin silang pun diajarkan kepada para pengunjung terutama pelajar dalam acara ini. (Ahmad Maulana)
Editor : Hens Pradhana