CIAMIS – Sekolah Menengah Pertama Negri (SMPN) 3 Kawali dalam mengaplikasikan visi misi sekolah “Terdepan Dalam Prestasi Dan Berahklakulkarimah” patut diapresiasi lantaran telah bertahun-tahun menerapkan pola pendidikan karakter dengan pembiasaan saban hari ratusan murid solat Dzuhur berjama’ah.
Ukuran bangunan Mushola di kampus yang kecil dengan ketidak mampuan menampung jamaah banyak tidak menjadi modal untuk obral bujuk rayu Surga atas nama shadaqah dari para orangtua murid dengan mekanisme ditempuh rapat Komite yang paktanya tidak sedikit orangtua mangkir lantaran beratnya himpitan beban bertahan melanjutkan kehidupan.
Ratusan murid bersama para guru ketika bel istirahat kedua berbunyi (masuk saat melaksanakan solat Dzuhur) serempak keluar ruangan kelas menuju tempat berwudhu, “Anak-anak ketika keluar ruangan di jam istirahat kami tidak usah berkoar-koar anak anak wudzu-wudzu, mereka sudah mengerti sendiri langsung pada berwudzu mempersiapkan untuk solat berjama’ah,” ujar Kepala Sekolah SMPN 3 Kawali Arifin, di Kampus SMPN 3 Kawali Jalan Kebonkopi Desa Karang Pawitan Kecamatan Kawali, Selasa (1/8/2023).
Arifin menuturkan, banyaknya tempat berwudhu yang banyak disekitar lingkungan sekolah bila saatnya tiba diserbu murid dan ratusan murid melaksanakan solat Dzuhur terbagi di tiga tempat yakni: siswi putri bertempat di mushola dan sekitarnya, lalu murid laki-laki di lorong kelas bangunan bawah dan atas, sedangkan siswi yang berhaidz berkumpul disatu tempat agar tidak menganggu kekhusuan solat temannya.
“Ada beberapa keuntungan disini sekolah selalu bersih, sebenernya pembiasaan itu bukan ini aja (solat berjamaah Dzuhur.red) sebelum masuk kelas siswa dibariskan semua membaca Asmaul Husna kemudian anak-anak masuk ke setiap kelas mengaji dipimpin dari kantor oleh seorang guru tergantung guru yang memimpin dan rata-rata murotal,” ujar Kepal sekolah, ujarnya tenaga pendidik di sana mempunyai target anak harus bulan Desember 2023 khatam Al-Qur’an untuk kelas 8 dan 9.
Lanjut Arifin, alasan diselenggarakan penguatan pembiasaan adalah pendidikan karakter, “Jadi kalau anak sudah terbiasa menjalankan ibadah seperti itu karena disini kebetulan peserta didik 100 % muslim, kemudian ini program lama solat Dzuhur berjama’ah dan Asmaul Husna sudah semenjak 2011 ketika saya jadi guru, kemudian diterapkan program baru mengaji. Itu program saya,” ujarnya.
Dari pemberlakuan pembiasaan disekolah, Amir beharap kebiasaan disekolah bisa diimplementasikan di rumahnya di masyarakat sehingga keluar lulus dari SMPN 3 Kawali anak-anak itu memiliki sesuai dengan visi misi Terdepan Dalam Prestasi dan Berahklakulkarimah.
Penulis : Abraham Mahmoud