Kepala Sekolah Yang Baru Ini, Siap Sempurnakan Segala Jenis Aturan Yang Sudah Berjalan

oleh
Aang Ansori Kepala Sekolah baru di SLB atau SPKLK di wilayah Kecamatan Jamanis. Konten Jabar / Deni

TASIKMALAYA – Salah satu sarana pendidikan Anak Berkebutuhaan Khusu (ABK) yang berada di Kampung Jamanis termasuk Desa Tanjungmekar, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), yang sebelumnya dikenal sebagai Sekolah Luar Biasa (SLB). Sekolah tersebut yang mempunyai total keseluruhan 23 siswa dan 25 guru di dalamnya itu, kini namanya menjadi “Sekolah Pendidikan Khusus Dan Layanan Khusus (SPKLK)”.

“Sudah lama ini, nama Sekolahnya sudah bukan SLB lagi, melainkan SPKLK yang mempunyai siswa siswi ABK, sudah diganti nama SLBnya”. Kata Aang Ansori yang belum lama menjabat Kepala Sekolah tersebut, saat di jumpai Kontenjabar.com di ruangannya, Sabtu 04 Februari 2017

Dikatakan Aang, Meskipun menjadi orang paling baru yang di tugaskan Dinas Pendidikan (Disdik) tertanggal 18 Januari 2017 kemarin sebagai Kepala Sekolah disini, dan juga sebagai orang baru dari para guru-guru lainnya disini, sesuai Tugas Fokok dan Pungsi (Tufoksi) jabatan yang di emban saat ini, saya harus benar-benar membawa sekolah ini lebih maju dan lebih berkuwalitas dalam segi pendidikannya maupun hal pelayanan para guru disini dalam mengajar siswa siswinya. ucap Kepsek baru tersebut yang sebelumnya sempat mengajar di salah satu SLB di Panumbangan, Kab Ciamis

Disinggung terkait program apa yang di rencanakannya untuk membawa sekolah tersebut kedepan yang lebih maju dan berkuwalitas.

Aang mengatakan, Akan menyempurnakan segala jenis aturan di sekolah ini yang sudah berlajan sebelumnya hasil kinerja dari pada kinerja kepala sekolah yang di tugaskan disini sebelumnya, karena kalo untuk mengganti jenis aturan, saya kira itu terlalu jauh. Karena, segala aturan yang di keluarkan atau di tata setiap kepala sekolahnya di sekolah manapun dan sekolah apapun, saya yakin itu adalah aturan yang paling terbaik yang harus di patuhi dan di jalankan.

“Mungkin sementara hanya menyempurnakan segala aturan yang sudah berjalan sajah, terkecuali ada jenis aturan baru dari dinas, ya,,, mau tak mau harus di masukan di aturannya”. Jelasnya

Aang menambahkan, Dalam menjalankan tugas entah itu sebagai kepala sekolah maupun para guru-guru dan lainnya yang statusnya membina siswa di tingkat sekolah seperti ini, semuanya harus menjalankan dengan sangat profesional, karena siswanya beda dengan siswa-siswa sekolah yang lain, contohnya, ketika ada penggatian guru yang sehari-harinya biasa mengajar siswa yang sama, kalo siswa siswi di sekolah yang lain pasti mereka seperti biasa saja paling ada canggung sedikit.

Tapi, kalo di sekolah seperti ini beda sekali, mereka (Siswa) disini maunya terus menerus dengan guru yang sama, kadang kalo kebetulan gurunya di ganti sementara, mereka itu ada yang menjadi tidak mau ke sekolah, nangis, ada juga yang tidak mau masuk ruangan belajarnya, itu sedikit contoh kenapa saya bilang harus sangat profesional, karena cukup sulit dan harus dengan kuat mental juga mengajarnya. (Deni)

 

Editor : Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *