Kunker Wamen Dikdas RI, Bahas 7 Poin Peningkatan Kualitas Pendidikan

oleh
Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Dasar (Dikdas) Republik Indonesia (RI), Profesor Atif Latiful Hayat, saat isi Kunjungan Kerja (Kunker) di Sekolah Menengah Atas Plus (SMA Plus) Mu'alimin Persis Rajapolah, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Foto: Istimewa

KAB TASIKMALAYA – Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Dasar (Dikdas) Republik Indonesia (RI), Profesor Atif Latiful Hayat, laksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Sekolah Menengah Atas Plus (SMA Plus) Mu’alimin Persis Rajapolah, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Sabtu 02/11/2024.

Dalam kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 – 10.30 Wib itu, Wamen Dikdas RI tersebut diketahui membahas sekaligus menekankan beberapa program kebiasaan baru yang harus dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan ihwal stabilitas kesehatan dan pemaksimalan menuntut ilmu pendidikan.

Menurut beberapa informasi yang didapat Konten Indonesia, berlangsungnya acara Kunker Wamen Dikdas di SMA Plus tersebut, tampak dihadiri oleh jajaran Muspika Kecamatan Rajapolah, para Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah se-kabupaten Tasikmalaya berikut perwakilan Pimpinan Daerah (PD) Persis dari tiap kecamatan.

PD Persis Kabupaten Tasikmalaya, Caca Ruhimat mengatakan, ada tujuh program kebiasaan baru yang ditekankan Wamen Dikdas RI pada saat acara Kunker tadi. Intinya yang menyangkut kesehatan dan pemaksimalan menuntut ilmu ditiap lembaga pendidikan, hal tersebut berguna bagi para siswa maupun para guru dan juga masyarakat.

“Yang kedua ada tujuh program kebiasaan baru yang harus dilakukan oleh tiap pendidikan, diantara yang tujuh itu disampaikan, yang pertama biasa bangun pagi, kebiasaan sarapan pagi untuk para siswa, yang ketiga kebiasaan literasi setiap siswa dibiasakan untuk membaca,” kata Caca, saat ditanya Konten Indonesia disalah satu tempat Coffe Shop bilangan Rajapolah.

Karena dikatakan Caca, tingkat literasi di Indonesia masih sangat lemah. Sehingga, sesuai keinginan Presiden Prabowo Subianto, bahwa pada perihal tujuh kebiasaan baru itu yang sangat ditekankan adalah yang tiga poin tadi.

“Karena sesuai survei Indonesia sangat lemah tingkat literasi nya, keinginan Presiden Prabowo, 7 kebiasaan baru yang di inginkan itu diantaranya yang 3 tadi telat disebutkan, termasuk tentang pembiasaan pendidikan perubahan misalkan terkait karakter siswa dan politik,” kata Caca.

Selain itu Caca berujar, terkait pendidikan dasar yang normatif itu ada pada titik pembelajaran matematika. Maka kedepannya harus menciptakan bagaimana pelajaran matematika agar diminati dan disukai oleh para siswa-siswi ditiap sekolah, agar menjadi sebuah pelajaran yang sangat penting.

“Terus pembahasan normatif terkait pendidikan kedepan untuk dasar kita normatif terkait matematika. Jadi lemah bangsanya Indonesia yaitu matematika, bagaimana menghadirkan pelajaran matematika bisa disukai oleh siswa karena menjadi penting,” ujarnya.

Caca menambahkan, yang menjadi motivasi daripada Kunker Wamen Dikdas ke SMA Plus tersebut, diharapkan bisa menambah dan menumbuhkan semangat baru bagi para siswa-siswi dalam belajar. Karena tak dipungkiri secara kuantitas murid sempat mengalami penurunan.

“Kunjungan ke Persis, yang menjadi motivasi bahwa hadirnya Wakil Wamen ke sekolah, mudah-mudahan menumbuhkan kembali semangat belajar yang pertama disini di SMA, karena memang beberapa periode sempat mengalami penurunan secara kuantitas murid,” tambahnya.

Caca berharap, dengan hadirnya Wamen Dikdas RI tersebut, mudah-mudahan bisa meningkatkan semangat belajar bagi para siswa-siswi dan semangat mengajar bagi para pengajarnya di tiap-tiap sekolah agar semakin fokus.

“Mudah-mudahan dengan hadirnya Wamen bisa meningkatkan kembali semangat aktivitas belajar dan mengajar di sekolah, terus fokus yang ketiga terkait realisasi keinginan SMA Plus tersendiri terkait pelebaran lokasi infrastruktur, mudah-mudahan dengan hadirnya Wamen menjadi jalan jembatan pewarna bantuan-bantuan untuk perbaikan setiap sekolah,” harapnya

Reporter: Deni