INDRAMAYU – Sekitar 2.000 rumah warga pesisir Indramayu, Jawa Barat, terendam banjir akibat pasangnya air laut sejak hari senin kemarin. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, banjir pasang air laut itu menerjang pemukiman warga di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
“Seluruh rumah warga hingga hari ini masih terendam,” ungkap Kepala Desa Eretan Wetan, Edi Suhaedi, Selasa, 13 Desember 2016.
Edi mengungkapkan, di Desa Eretan Wetan terdapat sekitar dua ribu rumah yang tinggal di 21 RT dan 5 RW. Seluruh rumah warga tersebut menurut Edi terendam banjir pasang air laut. Ketinggian air yang masuk ke rumah warga bervariasi ada yang mencapai 1 meter. Terutama untuk rumah warga yang tinggal di pinggir-pinggir muara sungai.
Edi mengakui, desa yang dipimpinnya memang selalu terendam banjir pasang air laut. Untuk menghindari rendaman banjir Bupati Indramayu, Anna Sophanah, pun sudah menawarkan opsi relokasi untuk warga, tapi warga menolak dan memilih bertahan ditempat tinggalnya.
Edi melanjutkan yang terpenting saat ini, pihak berwenang segera melakukan pengerukan dua sungai besar yang ada di desa mereka. Yakni Sungai Ciperawan dan Cilalang. Tingkat sedimentasi di kedua sungai tersebut sudah sangat tinggi sehingga sungai pun tidak bisa menampung air dalam jumlah yang banyak jika hujan deras turun.
Selain menggenangi rumah warga, banjir rob juga merendam seluruh sekolah yang ada di desa tersebut. Diantaranya SDN 1 Eretan Wetan, SDN Eretan Wetan 2, dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas. Seluruh siswa di sekolah itu pun harus diliburkan.
Banjir juga menggenangi fasilitas perkantoran. Salah satunya mako pangkalan Kapal Patroli Satpol Air Polda Jabar yang terletak di Jl KUD Misaya Mina Eretan Wetan. Tapi sekalipun tergenang, aktivitas pelayanan terhadap nelayan di mako tersebut tetap berjalan seperti biasa.
“Anggota kami tetap standby di pos pangkalan kapal,” kata Komandan Kapal VIII-1006 Ditpolair Polda Jabar, Brigadir Masnudin.***
Editor : Hens Pradhana