BANDUNG – Polda Jabar mengerahkan 800 personel gabungan untuk mengamankan proses pemeriksaan Habib Rizieq Shihab terkait kasus dugaan penodaan terhadap lambang dan dasar negara pancasila. Sejumlah anggota polisi membentuk pagar betis melintang di depan Markas Polda Jabar. Pagar betis itu untuk membatasi dua kelompok massa yang datang ke Markas Polda Jabar. Kelompok massa pertama berkumpul di gerbang sebelah barat Markas Polda Jabar. Mereka terlihat berpakaian dan berjubah putih sembari memakai atribut FPI.
Sedangkan kelompok massa kedua berkumpul di gerbang sebelah timur. Mereka terlihat berpakaian hitam dan membawa atribut GMBI. Masing-masing kelompok massa memiliki kepentingan yang berbeda di Markas Polda Jabar. Kedatangan kelompok massa dari FPI itu untuk mengawal kedatangan Habib Rizieq yang akan menjalani pemeriksaan di Markas Polda Jabar. Sedangkan kedatangan kelompok massa dari GMBI itu untuk mengawal jalannya proses pemeriksaan imam besar FPI.
Dengan menggunakan mobil Mitsubishi Pajero berwarna putih, Habib tiba sekitar pukul 09.15 WIB. Selain mobil Rizieq berplat nomor B 1 FPI, Riziq masuk melewati massa pendukungnya di gerbang sebelah kiri Mapolda Jabar. Kendaraan Habib Rizieq pun langsung diarahkan ke depan gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jabar. Rizieq pun turun dari mobil dan langsung melenggang masuk ke ruang Dit Reskrimum.
“Pengamanan ini untuk mengantisipasi gesekan kedua kubu massa yang datang,” kata Kabid Humas Polda, Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Jabar. Kamis 12 Januari 2017.
“Massa FPI diperkirakan yang datang 3.000 orang, sedangkan masyarakat sunda dan GMBI sekitar 4.000-an,” menambahkan.
Seperti diketahui, Polda Jabar memanggil Habib Rizieq untuk kedua kalinya hari ini setelah sebelumnya pada 5 Januari 2017, Habib Rizieq tidak memenuhi panggilan Polda Jabar.
Proses pemeriksaan Rizieq pun mendapat pengawalan dari massa pendukungnya FPI. Selain massa FPI, massa yang kontra terhadap Rizieq pun turut hadir. Mereka merupakan gabungan organisasi masyarakat di Jawa Barat. ***
Editor : Hens Pradhana