Truk Terjun Ke Jalur Kereta, Tiga Keberangkatan Kereta Api Ditangguhkan

oleh
Sebuah truk fuso terjun bebas dari atas jembatan di jalur Gentong, Kadipaten, Tasikmalaya. Konten Jabar/ Foto Andi

TASIKMALAYA – Diduga akibat pengemudi mengantuk, sebuah truk fuso berukuran jumbo di Tasikmalaya terjun bebas dari atas jembatan dan masuk lajur kereta api. Proses evakuasi yang terkendala medan berat. akhirnya menyebabkan jadwal perjalanan kereta api terganggu.

Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di jalur Gentong, Kadipaten, Tasikmalaya, Kamis 19 Januari 2017 pagi. Diduga, kecelakaan terjadi akibat sopir mengantuk saat mengendarai kendaraan di jalanan menurun dan berliku. Kendaraan box nomor polisi B 9709 FXS hilang kendali terjun bebas setelah menghantam pagar pembatas jembatan.

Menurut Kapolsek Kadipaten, AKP  Sugianto saat dikonfirmasi di lokasi, kejadian ini terjadi pukul 08.15 WIB. Mobil box dari Bandung diduga ngantuk. Jadi pas jalan menikung masuk rel kereta api.

“Untuk perjalanan kereta kita sudah kordinasi dengan Stasiun Ciawi bahwa lajur kereta terhambat. Kemungkinan kereta dihentikan. Ada korban luka berat atas nama Nanu warga Bekasi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Tasikmalaya Toni Haryanto saat dijumpai di kantornya, membenarkan kecelakaan jatuhnya truk fuso tersebut menganggu jadwal perjalanan kereta api.

Toni merinci, ada tiga kereta yang mengalami keterlambatan. Kereta tersebut di antaranya KA Lodaya jurusan (Bandung-Solo), Argo Wilis (Bandung-Surabaya), dan KA Serayu (Purwokerto-Pasar Senen).

“Kereta Lodaya tadi sempat tertahan di Stasiun Cipendeuy, menunggu proses evakuasi. Argo Wilis masih di Cicalengka. Sementara KA Serayu dari jadwal pemberangkatan dari Tasikmalaya pukul 10.09, kemungkinan baru diberangkatkan jam 11.00,” ucap Toni.

Atas keterlambatan kereta, KAI hanya sebatas memberikan informasi kepada penumpang. Sementara kepada pemilik truk fuso, sesuai aturan diharuskan membayar denda kerugian PT.KAI. Seturut aturan, denda yang harus dibayarkan adalah Rp 1 juta per menit keterlambatan kereta.

“Aturannya sudah seperti itu karena keterlambatan kereta membuat PT KAI juga dirugikan,” ucap Toni.***

Editor : Hens Pradhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *