Tujuan Berwisata Ke Pantai Sawarna, Minibus Ini Malah Naas Terjun Ke Jurang

oleh
Tampak kerusakan Minibus Toyota Avanza Nopol B1187 EMN yang alami kecelakaan terjun jurang di Jembatan Cilubang – Cimadur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Selasa, 03/07/2018 sekira pukul 23.45 WIB. KONTEN INDONESIA / Supriyanto 

KAB LEBAK – Minibus jenis Toyota Avanza Nomor Polisi B 1187 EMN yang melaju dari arah Jakarta menuju Pantai Sawarna, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tiba-tiba bernasib naas terjun bebas ke jurang setinggi Tujuh meter di Jembatan Cilubang – Cimadur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten tersebut. Selasa, 03/07/2018 sekira pukul 23.45 WIB.

Menurut Amir, sopir minibus naas tersebut mengatakan, waktu itu cuaca terlihat cukup gelap karena banyaknya kabut. Kami sengaja melewati jalur jalan ini karena mengikuti petunjuk jalan (GPS) agar jaraknya lebih dekat. Tapi tidak kami sangka kalau jalannya banyak yang rusak seperti sungai kering.

“Saya dan lima orang teman bertujuan wisata ke Pantai Sawarna, namun karena terkena musibah, kami akan balik kanan lagi karena kendaraan juga rusak berat. Untung ini juga tidak ada korban jiwa, mana ini kendaraan rental lagi. Kami baru pertama lewat sini, jadi belum tau medan jalan seperti apa.” kata Amir, saat diwawancara Kontenindonesia.com dilokasi kecelakaan tersebut.

Salah satu foto terkait Minibus tersebut yang alami kecelakaan.

Sementara itu, menurut sejumlah informasi yang berhasil dihimpun Kontenindonesia.com dari warga terdekat di lokasi kejadian, kecelakaan tersebut merupakan yang ke Empat kalinya. Namun, rusaknya jalur jalan tersebut yang disinyalir mengakibatkan kecelakaan kendaraan, belum juga mendapat perhatian serius dari pihak terkait. Kondisi badan jalan yang amblas dan longsor, sehingga hanya tersisa sebelah badan jalan saja yang bisa di lalui, ditambah banyaknya belokan yang minim penerangan jalan.

Ustad Za’im, warga Nagajaya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak mengatakan, kenapa jalan yang kondisinya rusak dan longsor seperti ini di biarkan begitu sajah. Apakah menunggu korban lagi yang ke Lima kalinya, kasihan dong sama pengguna jalan. Apalagi setiap yang mengalami kecelakaan selalu orang luar (jauh).

“Kepada pihak-pihak dinas Provinsi terkait, kami mohon agar secepatnya jalur jalan ini di perhatikan untuk di perbaiki, jangan menunggu korban lagi.” kata Ustad Za’im, saat ditanya wartawan Kontenindonesia.com dilokasi kejadian. Selasa, 03/07/2018.

Tidak hanya itu, Sumarna, salah seorang tokoh masyarakat Nagajaya juga mengatakan, kenapa juga yah, setiap jalan-jalan yang bagus terlihat sering diurus di bagus-bagus, seperti jalur Jalan Cikotok, Provinsi Banten arah Jawa Barat (Jabar). Bisa di cek di lapangannya ko. Semenetara jalan yang sudah rusak terkesan di biarkan, seperti halnya jalur jalan Warung Banten – Citorek yang nyambung juga ke Rangkasbitung, itu kan jalan Provinsi.

“Saya mewakili warga masyarakat, memohon kepada pihak-pihak dinas terkait agar berupaya dan segera mempethatikan jalan-jalan yang rusak khususnya diwilayah sini. Sementara jalan yang tidak berbahaya pinggir-pinggirnya di bronjong seperti di Cirucub, Gunung Handelem, dan Pasircubluk. Untuk yang sipatnya berbahaya dan darurat malah terkesan di biarkan. Kepada para pengawas jalan Warungbanten – Cipanas, coba turun dong ke lapangan, jangan hanya memantau dari balik meja saja.” tegas Sumarna.

Diketahui, sekitar pukul 09.00 WIB pada hari Rabu, 04/07/2018 itu, sekitar 150 orang warga masyarakat beramai-ramai menarik kendaraan yang naas terjun ke jurang tersebut, dengan empat tali tambang besar dan satu rantai.

 

 

 

Penulis : Supriyanto

Editor : Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *