Gas 3 Kg Dijual Mahal, Masyarakat Di Desa Ini Kembali Gunakan Kayu Bakar

oleh
Tungku Kayu Bakar. KontenJabar/Foto  Supriyanto
Tungku Kayu Bakar. KontenJabar/Foto Supriyanto

BANDUNG – Harga penjualan gas elpiji 3 Kg seharusnya diterima masyarakat dengan mengikuti anjuran pemerintah yakni Rp.16.600/Tabung. Namun pada kenyataannnya harga yang harus dibayar masyarakat jauh lebih mahal dari ketentuan tersebut, bahkan tak jarang karena sulitnya mendapatkan si melon ini. Masyarakat harus rela menbayar dua kali lipat dari harga yang semestinya.

Di Kecamatan Solokan Jeruk dan beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung misalnya. Disebuah pangkalan yang seharusnya menjual gas dengan harga Rp. 16.600 namun menurut sejumlah masyarakat setempat yang tinggal disekitar pangkalan ini, mereka harus membayar sekitar Rp. 20.000 – Rp. 23.000/tabung. Meski terpampang jelas harga yang seharusnya dijual pangkalan.

Lain halnya dengan yang terjadi di Desa Mekarjaya, Kecamatan Pacet, di desa tersebut tidak ada satupun pangkalan gas elpigi yang tersedia, mahal dan susahnya pengurusin izin pendirian pangkalan membuat tak satupun masyarakat disini mampu mendirikan pangkalan. Akibatnya, warga masyarakat harus mencari dan membeli gas ke desa lain meski terkadang harus rela kehabisan dan sekalipun ada harus dibeli dengan harga yang yang jauh lebih mahal.

Masih di Desa Mekarjaya, saat kontenjabar.com mencoba mendatangi rumah sejumlah warga, ternyata masih banyak ditemukan masyarakat yang belum menggunakan elpiji, alasan mereka cukup masuk akal, selain jauh membeli gas tersebut, mereka lebih memilih memanfaatkan kayu bakar untuk keperluan memasak guna memangkas besarnya biaya perekonomian keluarga. (Supriyanto)

Editor : Hens Pradhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *