SUMEDANG – Semakin langkanya Gas elpiji 3kg di berbagai pelosok daerah yang di rasakan setiap pengguna dan pembisnisnya, hingga kini hal itu sudah tidak asing lagi. Bahkan, susahnya mendapatkan Gas melon tersebut sudah merupakan problema rutin yang harus di rasakan setiap kalangan Warga Masyarakat.
Sepeti halnya di wilayah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten sumedang, Jawa Barat. Yang hingga saat ini sejumlah Warga Masyarakatnya terus menerus mengalami sulitnya mendapatkan Gas Elpiji untuk kebutuhan sehari-hari.
Tidak hanya itu, Kelangkaan Gas Elpiji melon tersebut juga terjadi hampir di seluruh wilayah Kab Sumedang dan lainnya, selain sulit didapat, harga Gas Elpijinya juga melambung tinggi tak terkendali, bahkan, jauh lebih tinggi dibandingkan harga yang sudah ditetapkan Pemerintah terkait melalui PT.Pertamina.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun Kontenjabar.com hingga Rabu 07-12-2016, berdasarkan keluhan-keluhan dari beberapa sumber yang tidak mau di publikasikan namanya, Susahnya mendapatkan Gas melon tersebut, di akibatkan adanya agen-agen nakal gentayangan, yang sudah berani memainkan peredaran gasnya demi mengejar keuntungan yang berlipat Ganda. Sementara berbagai pihak aparat terkait belum juga mampu menangani hal polemik itu.
“Warga Masyarakat disini sangat kesusahan untuk mendapatkan Gas Elpiji 3kg, bahkan, sudah hampir beberapa pekan ini istri saya tidak menggunakan Gas Elpiji dirumah. Di toko-toko yang biasa menjual gasnya juga tidak ada. Kabarnya juga, jika ada gasnya harganya bisa sampai Rp 25.000 hingga 28000 pertabung”. ujar salah seorang warga Cikuda, Jatinangor kepada Kontenjabar.com belum lama ini.
Sementara itu, Pihak Pertamina yang enggan menyebut namanya menerangkan, Mahalnya harga Gas Elpiji di kawasan Jatinangor, Kab Sumedang, diakibatkan adanya permainan para pemilik agen nakal, hal itu sebagai politik para agen, agar keuntungannya berlipat ganda. Pasalnya, kelangkaan gas elpiji di wilayah Kab Sumedang dan juga wilayah lainnya diakui Pertamina.
“Dari laporan di lapangan memang masih terjadi kelangkaan gas. Padahal pasokan gas utuk kebutuhan wilayah Sumedang dan daerah lainnya sudah normal” kata pihak SPBE Sumedang yang enggan menyebut namanya itu. Untuk mengatasi hal itu ucap Ia, Pihak Pertamina seharusnya segera mengadakan operasi pasar ke setiap agen di kawasan Sumedang.
“Kita akan secepatnya menggelar operasi pasar, agar kelangkaan gas bisa segera diakhiri,” Demikian penjelasan pihak Pertamina.
Adanya kendala terkait Gas Elpiji, Sangat mengharuskan Pihak Pemerintah terkait lebih cepat tanggap dengan profesional atas kelangkaan gas elpiji seperti sekarang ini, karena, program awal penggantian dari Minyak Tanah kepada Gas Elpiji, adalah ide cantik dan gagasan pemerintah, sehingga sangat jelas, pihak pemerintah harus punya tanggung jawab penuh. (Edi Wahyudi)
Editor : Deni