Setelah Tasikmalaya, Dua Orang Remaja di Karawang Juga Tewas Usai Pesta Miras Oplosan

oleh
Dua remaja tewas meregang nyawa setelah menenggak minuman keras oplosoan. Konten Jabar/Ilustrasi Hens Pradhana.
Dua remaja tewas meregang nyawa dan dua lainnya kritis, setelah menenggak minuman keras oplosan. Konten Jabar/Ilustrasi Hens Pradhana.

KARAWANG – Riko Handika (15), dan Heriyanto bin Wahid (16) Dua remaja tanggung warga Dusun Sukamulya, Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang Jawa Barat. Tewas meregang nyawa setelah menenggak minuman keras oplosan. Dalam peristiwa yang sama, dua pemuda lainnya dinyatakan dalam kondisi kritis.

Berdasarkan data dari pihak kepolisian, Riko meninggal dunia, Rabu 4 Januari 2017 pukul 15.15 WIB, sedangkan Heriyanto meninggal, Kamis 5 Januari 2017 pukul 03.40 WIB. Sementara korban kritis bernama Rofik (17), warga Perumahan Kotabaru Permai, Desa Pucung serta Adam Pratama (15), warga Dusun Sukamulya, Desa Pucung. Saat ini keduanya masih dirawat Rumah Sakit Izza Karawang.

Menurut keterangan Kepala Bagian Humas Kepolisian Resor Karawang, Marjani, para remaja tanggung itu sebelumnya berpesta miras oplosan jenis Ciu Surabaya yang dicampur dengan spirtus, pada hari Selasa 3 Januari 2017 malam. Informasi lainnya menyebutkan, sebelum menenggak miras, mereka sempat menghirup uap lem atau dalam istilah mereka dikenal dengan Ngelem.

Informasi menyebutkan, pesta miras tersebut dilakukan didepan sebuah warung milik warga di Kampung Sukamulya. Sementara miras oplosan itu konon diperoleh dari Abah Endin, yang juga tinggal tak jauh dari lokasi keempat remaja menenggak miras. Saat ini Abah Endin selaku penjual miras jenis ciu ini tengah dicari petugas untuk dimintai keterangan mengenai kejadian tewasnya dua remaja tersebut.

Salah seorang korban selamat mengatakan, setelah menenggak miras oplosan tersebut mereka merasakan mual dan sakit perut, keempatnya kemudian berobat ke rumah sakit Izza Karawang, namun nyawa Riko dan Heriyanto tidak bisa diselamatkan.

“Kami belum bisa memastikan apakah korban tewas akibat miras atau lem. Polisi tidak melakukan otopsi karena pihak keluarga korban keberatan,” kata Marjani. (Ahmad Maulana)

Editor : Hens Pradhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *