BANDUNG BARAT – Sejumlah korban akibat terjadinya banjir bandang yang cukup hebat dan menerjang sejumlah pemukiman padat penduduk di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar), pada Kamis 23 Februari 2017 kemarin, kebanyakan warga yang terdampak banjir tersebut mengungsi ke mes perkebunan PT.Montaya di wilayah Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB). ucap Anggota DPRD, KBB, Dadan Supardan melalui pesan singkat Whatsapp, Jum’at 24 Februari 2017
Akibat terjadinya banjir bandang itu kata Dadan, Selain nyaris meluluh lantakan sejumlah pemukiman yang cukup padat penduduk, juga memutuskan salah satu akses jalan jembatan di wilayah termasuk Desa/Kecamatan Gununghalu, KBB yang mrupakan penyambung jalan menuju wilayah Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Sementara itu, tak lama setelah terjadinya banjir bandang tersebut, sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan juga sejumlah relawan tingkat kecamatan maupun kabupaten di wilayah itu, hingga saat ini masih berada dan terbagi di beberapa titik lokasi untuk menangani dampak banjir.
Dia menyebut, penanganan segala jenis dampak dampak korban banjir harus di lakukan dengan cepat, seperti pendataan dan juga evakuasi para korbannya ke tempat pengungsian yang lebih aman.
“Para korban dampak banjir harus sesegera mungkin di evakuasi ke tempat yang aman, dan juga harus adanya persiapan makanan jangan sampai nantinya kekurangan. pendataan para korbannya juga harus di lakukan dengan cermat, jangan sampai terlewat satu orangpun,” kata Dadan.
Sementara, Dicky Maulana yakni Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB menyebut, Banjir tersebut sejak kemarin sore sekitar pukul 18:00 WIB, sudah mulai berangsur surut. Terjadinya banjir itu memang berasal dari adanya luapan dari air Sungai Cidadap yang mengalir ke beberapa pemukiman padat penduduk. Hingga kini, pihak dari tim BPBD juga masih melakukan penyisiran di lokasi guna pendataan warga yang menjadi korban banjir, danjuga pendataan segala jenis kerusakan akibat banjir bandangnya.
“Sejak malam tadi, tim petugas dari BPBD sudah membawa bantuan logistik untuk para korban. Dari mulai tikar, selimut, dan lainnya untuk para korban banjir. Kami juga masih melakukan pendataan keseluruhan para korbannya,” ujar Dicky.
Aliran air Sungai Cidadap tersebut, yang selama ini mengalir ke irigasi satu, dua dan tiga Cidadap, sehari-harinya aliran air dari sungai itu biasa di manfaatkan warga untuk mengairi sawah di wilayah Kecamatan Gununghalu, Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Dalam keadaan normal debit airnya yaitu sebesar 3000 liter per detik. Namun pada saat banjir, debit airnya bisa mencapai 5000 hingga 7000 liter per detik. ***
Editor : Deni