TASIKMALAYA – Dalam acara Bakti Sosial (Baksos) yang di gelar pada Senin 14-11-2016 di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kampung Saribudi, Desa Banyurasa, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Bupati Tasikmalaya H.Uu Ruzhanul Ullum dalam pidato sambutannya di podium, sempat memuji-muji produktifitas kinerja Kepala Desa Banyurasa Nanang Romli.
Sebelumnya, Kepala Desa Banyurasa tersebut Nanang Romli berujar, Alhamdulillah,,, Hingga saat ini bangunan Mesjid dan Madrasah Diniyah sudah menuju kesempurnaan, dan segala bentuk pembangunan yang lain di wilayah desa ini berjalan lancar tanpa adanya hambatan.
Pujian jelang ahir pidatonya Bupati Uu Ruzhanul Ullum di acara Baksos itu, “Ia merasa bangga bisa memiliki Kepala Desa seperti Nanang Romli ini, yang mampu mengerakan masyarakat, dan mampu mencari duit kesana kemari demi kebutuhan umum. Karena, kalau kepala desanya Cileuleur alias Kuuleun, da bakal beak moal menang nanaon desanya juga tidak akan maju. ucap Bupati Tasikmalaya, dengan sedikit entepan bahasa sundanya
Inssaalloh, Kontor desannya juga nanti bisa mewah dan gaya tidak akan malu-maluin pemerintah, karena kantor desanya yang hebat. Sebaliknya kalo kantor desanya jelek dan kumuh, ngantornya juga tidak akan semangat.
Dengan kenyataan seperti ini, Bahwa Bupati Uu sangat bangga punya kepala desa yang kreatifitasnya tinggi, dan ketika ditanya terkait Masyarakat Miskin ada berapa, beliau bisa menjawab ada sepuluh 10% saja. “Berarti beliau membuktikan sangat memperhatikan Warga Masyarakatnya”. kata Bupati dengan pengeras suara di podium
Kemudian lanjut Bupati, Ditanya terkait program apa saja yang sedang di jalankan, beliau menjawab dengan tegas, “Bahwa program pemerintah sudah masuk, Dan sekarang RTLH sedang di ajukan ke pusat. Pemdes yang seperti inilah yang sangat diharapkan. Karena, oleh Bupatipun tidak akan terjangkau, oleh Camat juga sama, apa lagi Camat yang tidak memiliki kebijakan dalam masalah keuangan.
Maka dikatakan Bupati, Disinilah kepala desa harus bisa bergerak, dan bergeraknya untuk Warga Masyarakat, agar
Warga Masyarakat merasa betah dengan adanya pihak pemerintahan.
Tidak hanya itu, Bupati juga menegaskan. Untuk Anak-anak pelajar dilarang keras membawa HP ke Sekolah, dari mulai tingkat SD, SMP dan SMA. Serta untuk pelajar laki-laki diharuskan memakai Peci Nasional (Kopiah), Wanita memakai kerudung. Sebelumnya juga mohon maaf, apabila ada anak pelajar tersebut yang tidak pakai Peci, setiap Kepala Sekolahnya (Kepsek) akan diberi sanksi cukup tegas. (M N Fauzi)