Kabupaten Garut – Bencana alam banjir bandang yang terjadi beberapa pekan lalu di wilayah Kampung Bojong Sudika, RT 04/19, Desa Haur Panggung, Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar). Hingga kini kejadian bencana alam tersebut yang merenggut beberapa orang korban jiwa hingga meninggal, masih menyisakan luka dan duka di berbagai kalangan orang.
Menurut data yang di ketahui Kontenjabar.com pada Minggu 30-10-2016 di Posko Pengungungsian Cimacan tersebut, Selain masih banyaknya Warga Masyarakat pengungsi yang tinggal di tempat Posko Pengungsian, ada juga warga pengungsi yang sudah di tempatkan di beberapa gedung terdekat.
Seperti di Gedung Transito yang di isi sebanyak tujuh Kartu Keluarga (KK) yang total 22 jiwa, di Gedung Korpri 9 Kartu Keluarga (KK) 44 jiwa, dan juga di Gedung LPSE di isi dengan 18 KK 90 jiwa, serta di Gegung Musadadyah 4 KK 19 jiwa, ada juga 85 KK 364 jiwa pengungsi yang tinggal di Tenda dan Masjid di Rt 04/19 Cimacan tersebut.
Sedangkan data-data korban jiwa pada saat itu. Di RT 04/19, total korbannya ada 11 jiwa, 8 korban sudah di temukan dan 3 korban hilang, yang di antaranya data korban sudah di temukan, Siti (25), fitriani (9), Fikah (4), Ahmad (3,5), Jana (35), Oom(50), Ceng Triana (60)dan istrinya yang usia (55). Dan yang belum di temukan adalah, Feri (30), Supriatna (35), Ano (55).
Tidak hanya itu, Para Pengungsi pun masih berharap banyak bantuan-bantuan dari Pihak Pemerinta maupun dari para dermawan, untuk kebutuhan hidup sehari-harinya di pengungsian. Karena, sebagian besar Warga Masyarakatnya hampir 60 persen berpenghasilan dari penambangan pasir di sungai, sedangkan hingga saat ini, Air sungainya masih besar dan masih deras.
Data-data dan berkas mengenai yang memerluka bantuan, semuanya sudah di serahkan ke yang bersangkutan pihak pemerintah, cuma, hingga hari minggu 30 Oktober 2016, belum juga ada kabar yang sudah di janjikan sebelumnya akan ada bantuan dari pemerintah.
Serta, Warga Masyarakat sangat berharap sekali pembaangunan tanggul sungainya di dahulukan dan juga di percepat, karena mereka masih ketakutan terjadi lagi banjir bandang, apalagi saat-saat ini cuacanya susah di prediksi. ucap Dedi M Ketua Posko Pengungsian (Supriyanto)