KOTA TASIKMALAYA – Guna terjalin mitra kerja yang baik antara Dinas Sosial (DINSOS) Kota Tasikmalaya, dengan DPK Gerakan Anti Narkoba, Tawuran dan Anarkis (GEPENTA) yang khususnya dalam segi memaksimalkan kinerja pemerintah melalui Dinas Sosial.
Kinerja tersebut yakni menyangkut berbagai permasalahan yang berkembang di wilayah Kota Tasikmalaya, seperti kemiskinan, korban narkoba, peredaran miras, geng motor, tawuran, Anarkis dan PSK.
H Moch Dani, Sekretaris Dinas Sosial tersebut mengatakan, kami khususnya seluruh jajaran Dinas Sosial, sangat menyambut baik dan positif terkait program-program DPK Gepenta. Apalagi personil kami dari Dinas Sosial sangat terbatas, maka dengan adanya DPK Gepenta mari kita bersama-sama bekerja untuk mensejahterakan masyarakat. kata Moch Dani, saat di jumpai di ruang kerjanya, Rabu, 12 Oktober 2017.
Moc Dani berujar, permasalahan yang paling dominan di Kota Tasikmalaya yakni kemiskinan, dan berdasarkan realese Walikota berikut data statistik, sekitar 15% dari seluruh jumlah penduduk di Kota Tasikmalaya mengalami kemiskinan dan itu cukup tinggi. Idealnya angka maksimal kemiskinan 10%.
“Meskipun demikian, angka kemiskinan tetap terjadi penurunan dari tahun sebelumnya,” katanya.
Menurut Moch Dani, penyebab tingginya angka kemiskinan itu ada beberapa faktor, yakni banyaknya kaum pendatang atau urbanisasi, sehingga mengakibatkan angka kesempatan kerja dengan angka pencari kerja tidak seimbang.
“Nanti kami akan mendata warga miskin, apakah warga asli Kota Tasikmalaya, atau pendatang yang sekedar bekerja.” terang Moch Dani.
Moch Dani menambahkan, yang diharapkan tidak sekedar datanya saja, akan tetapi realisasi program nyata yang akan di gulirkan untuk menuntaskan atau menurunkan angka kemiskinan itu. Karena sudah bukan sekedar hitungan angkasaja, tetapi langkah yang kongrit dan jelas.***
(Deni)
Kontenindonesia.com / Sergap