Dibalik Senangnya Menerima Pembagian Beras BPNT dari BULOG, Masyarakat & Ketua Ormas Sampaikan Hal Serius

oleh

KOTA TASIKMALAYA – Bantuan Pangan Non Tunai disingkat BPNT merupakan bantuan sosial pangan dalam bentuk non tunai atau kartu sembako, yang diberikan pemerintah pada masyarakat yang kurang mampu setiap bulannya.

Cara penyaluran bansos PKH dan BPNT 2023 masih menggunakan tiga cara, yaitu disalurkan di Kantor Pos, melalui komunitas, atau diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door) bagi KPM yang sedang sakit, lansia, disabilitas.

(BPNT) merupakan tupoksi penanggulangan kemiskinan yang termasuk dalam program perlindungan sosial (Perlinsos).

Situasi saat pembagian Beras BPNT, Foto; Arrie

Naumu, ada dugaan hal tak wajar dalam pelaksanaan pembagian beras BPNT dari Bulog. Tak biasanya antrian masyarakat tak begitu padat, seolah – olah masyarakat enggan menerima bantuan yang disalurkan melalui Bulog.

“Namun jika pembagian BPNT yang berasal dari beras BULOG tersebut diduga tidak layak konsumsi maka masyarakat yang mendapatkan pembagian tersebut sangat merasa tidak senang bahkan terlihat antrian masyarakat dimana setiap ada pembagian BPNT sangat antusias dengan padat antrian kini terasa lowong dan seolah olah masyarakat enggan menerimanya”.

Hal ini terlihat dalam pelaksanaan pembagian beras BPNT yang berasal dari Bulog di wilayah kecamatan Mangkubumi,Kelurahan Mangkubumi, Rabu (24/05/2023).

“Seperti yang terlihat pembagian beras BPNT yang berasal dari BULOG di Kelurahan Mangkubumi Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya Rabu 24/05/2023. Menjadi perbincangan hangat masyarakat“.

Seperti yang dikatakan inisial ( NN) warga mangkubumi. Dirinya mengatakan, sebenarnya merasa sangat senang dengan adanya bantuan BPNT dari pemerintah, namun dirinya pun merasa bingung kalau kondisi berasnya kurang layak untuk dikonsumsi, “harus diapakan, Masa tidak menghargai pemberian dari pemerintah” !!!, kata inisial ( NN).

Lanjut Inisial (NN) Menerangkan, Bahwa dirinya sangat khawatir apabila beras tersebut dipaksakan untuk dikonsumsi, takut terjadi hal – hal yang tidak diinginkan terhadap keluarganya. Ia memohon, kepada pemerintah agar benar – benar memantau agar kami benar – benar percaya atas perhatian pemerintah terhadap kami/masyarakat, Harap Dan Ujarnya inisial ( NN). 

“Sebenarnya kami sangat senang dengan adanya bantuan BPNT dari Pemerintah namun jika kondisi beras yang dibagikan seperti ini maka bingung kami mengkonsumsinya. Kalau diberikan untuk hewan nanti dikira kami tidak menghargai pemberian dari pemerintah, namun jika kita paksakan untuk dikonsumsi takut terjadi apa apa dengan keluarga kami, saya pribadi mohon kepada Pemerintah agar benar benar memantau atas kejadian ini, agar kita benar benar percaya atas perhatian pemerintah terhadap kami” ujar NN warga Mangkubumi”.

Kondisi beras BPNT yang di bagikan kepada masyarakat, Foto; Arrie

Hal senada dikatakan oleh Ketua Gibas Sektor Mangkubumi Amoy Mulyana Kota Tasikmalaya, “kami sangat senang atas perhatian Pemerintah kepada masyarakat, namun jika perhatiannya terwujud seperti ini maka kami juga sangat merasa kecewa.

Indikasi kami bukan ke Pemerintah yang salah, namun adanya dugaan oknum yang memanfaatkan momen tersebut, Dirinya meyakini, pemerintah pasti menyuruh kepada yang membelanjakan sesuai anggaran dan sesuai kriteria layak konsumsi yang dibutuhkan masyarakat, Tutur Amoy M.

Namun, ini diduga sangat jauh dari kriteria beras layak konsumsi, saya mohon kepada Dinas Terkait segera turun dan cek langsung di lapangan. Karena kalau dibiarkan maka oknum itu akan terus seperti ini. Menurutnya, adanya kejadian dugaan seperti ini secara tidak langsung menjatuhkan nilai Dinas dari kepercayaan masyarakat.

Hitam, bau, berkutu dan bubuk itu yang langsung kami lihat keadaan beras BPNT sekarang. Mohon kepada Para Dewan, PJ Walikota dan Dinas yang terkait secepatnya merespon dan menindak atas kejadian ini.” Pungkas Amuy.

Reporter:  Arrie Haryadi

Editor: Janur