Setelah Berhasil Jadi Kades, Orang Ini Temukan Sumur Berusia 200 Tahun

oleh
Sebuah sumur berusia 200 tahun yang berada di Kampung Babakan Cimanggu, RT 01/03, Desa Leuwibudah, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), yang di percaya adalah peninggalan Raden Siti Munigar. Konten Jabar / Endang Kusnadi

TASIKMALAYA – Sebuah sumur yang di percaya peninggalan Raden Siti Munigar, di Kampung Babakan Cimanggu, RT 01/03, Desa Leuwibudah, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Sumur tersebut yang mempunyai nama “Situs Raden Siti Munigar” yakni terungkap setelah seorang bernama “Encang” berhasil menjadi Kepala Desa Leuwibudah tersebut.

Menurut sejumlah informasi, Sumur peninggalan Raden Siti Munigar itu usianya sudah mencapai kurang lebih 200 tahun. Namun, di duga akibat sumur situs itu tidak terawat, hingga kini keadaannya masih cukup utuh dan tidak ada perubahan, baik dari segi bentuk maupun ukuran sumurnya yang mempunyai ukuran lingkar dalam 124cm dan ukuran lingkaran luarnya 180cm, yang kedalaman sumurnya di perkirakan hanya kurang lebih 5 meter.

Seseorang bernama Ade, selaku pengelola dan juga yang sering merawat sumur yang di jadikan situs itu memgungkapkan, kalau di lihat mah orang lain bakalan tidak percaya bahwa sumur ini peninggalan Raden Siti Munigar. Namun, ada juga tamu yang pada datang hanya minta air saja, yang alasannya hanya untuk berobat, malahan kalau malam yang datangnya baik yang dari Singaparna, daerah Kadipaten dan lainnya, itu hanya sebatas untuk membawa airnya saja memakai jerigen. Ya kita kasih aja, kebetulan nyedot airnya menggunakan sanyo. ungkap Ade, saat di jumpai Kontenjabar.com di lokasi sumur tersebut, Selasa 18 Juli 2017.

Namun di katakan Ade, mengenai sumur situs ini silsilahnya ada yang lebih tau lagi, yakni Ibu H. Hasanah, bahkan beliau sekarang pun masih ada dan usianya mencapai kurang lebih 103 tahunan. Yang tentunya beliau lebih tau mengenai sejarahnya Situs Sumur Raden Siti Munigar ini, tapi kalau di tanya, pendengarannya sudah mulai terganggu. Ya,,, kan namanya juga sudah tua. Tandasnya.

Sementara, Kepala Desa Lewibudah tersebut, Encang mengungkapkan, memang Situs sumur itu perlu di rawat, kita selaku pemerintahan desa perlu mensosialisasikannya kepada masyarakat dan juga ke publik luas. Apalagi itu bentuk sejarah, jangan sampai di tilamkan, bahkan kalau di kelola dengan baik bisa menghasilkan pendapatan desa dan juga bisa mengangkat ekonomi masyarakat setempat.

“Alhamdulilah,,, dari pihak kecamatan di sini sudah ada surpei ke lokasi, bahkan responnya bagus. Kami selaku pemerintah desa hususnya Desa Leuwibudah ini, rencananya akan membentuk kepanitiaan untuk pengelolaan situs tersebut melalui program-program untuk memberdayakan lokasi Situs Sumur Raden Siti Munigar itu,” terang Encang saat di wawancara Kontenjabar.com di kantornya.

(Endang Kusnadi)

Editor : Deni

 

 

Kontenjabar.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *