KAB TASIKMALAYA|Proyek konstruksi pengaman Tebing atau bronjong yang dilaksanakan/di alokasikan di kampung sarongge, desa banyurasa, kecamatan sukahening yang di gelontorkan oleh pemerintah melalui BPBD diduga timbulkan kekecewaan ke salah satu masyarakat terkait lahannya.
Fulan (Nama samaran) mengkomplain dengan pembangunan tersebut karena lahan miliknya jadi menyempit yang diduga dikarenakan proyek tersebut.
“Ini lahan saya jadi menyempit mana tidak ada dulu bicara kesaya malah langsung ajah di bangun saya harus minta ganti rugi ke siapa?.” Ujarnya Fulan (Nama samaran)
Disisi lain. Ketika di kroscek ke lapangan, selain adanya dugaan timbulkan kekecewaan terhadap Fulan (Nama Samaran) terkait lahan nya, diduga kawat bronjong yang digunakannya pun kurang sesuai karena ada karatnya.
Ketika di konfirmasi. Sapa’at selaku kepala bidang (Kabid) pencegahan dan kesiapsiagaan mengatakan, terkait bahan material semestinya tidak berkarat karena spesifikasi galvanis itu tidak akan berkarat Katanya ketika awak media ke kantor BPBD. Selasa, 28/05/2024, Kab Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Semestinya tidak dijadikan ajas manfaat oknum semata karena program ini harus memakai kawat galvanis yang tidak akan berkarat.”ucapnya
Lanjut sapa’at mengatakan, akan menindaklanjuti berkaitan masyarakat komplain ke pihak cv. “Dan untuk perihal lahan, saya akan koordinasikan dulu ke pihak cv bagaimana sosialisasinya sehingga masyarakat bisa komplain hal seperti ini.”tutupnya
Sampai berita ini diterbitkan belum terkonfirmasi ke pihak cv
(Robi/Jnr)