BANDUNG BARAT – Pembangunan proyek sampah yang hanya sebatas wacana dan belum terealisasi mengenai progres yang jelas dan menjanjikan, proyek tersebut yang rencananya akan bekerjasama dengan Korea Selatan ini, belum juga disetujui oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan juga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bandung Barat. Sementara itu, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) yaitu PT Perdana Multiguna Saran (PMS) sangat meyakini bahwa proyek tersebut bakal terwujud.
Abubakar selaku Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) tersebut, Mengaku bahwa proyek sampah yang akan dikerjakan oleh BUMD masih sebatas gagasan atau wacana, sebab menurut Ia, hingga saat ini kerjasama antara BUMD KBB dengan salah satu investor dari Korea Selatan itu belum diketahui oleh Pemkab Bandung Barat. Bahkan, pihaknya masih sangat mempertimbangkan hal penerapan teknologi dalam pengolahan sampah insinerator di Kabupaten Bandung Barat.
“Pembahasannya bisa di bilang masih cukup dini, serta hal itu belum jelas secara aturannya, dan juga Kami masih mempertimbangkan hal itu, karena BUMD baru bermain di level gagasan untuk pengolahan sampah insenerator, sedangkan untuk regulasinya pada saat penerapan nanti belum tahu jelas”. ucap Bupati KBB, Abubakar di Ngamprah, Senin 30 Januari 2017
Menurutnya, Ia tidak mengetahui secara pasti saat dipaksa ikut ke Korea Selatan oleh pihak ketiga PT Haseba, yang membiayai segala akomodasi untuk melihat secara langsung penerapan teknologi insinerator di sana, sampai akhirnya diperkenalkan dengan pengusaha asal Korea Selatan itu yang ingin memfasilitasi terkait penanganan sampah di Bandung Barat ini.
“Ketika saya pergi ke Korea, memang BUMD kita sudah melakukan Memorandum of Understanding atau nota kesepahaman (MOU) dengan konsorsium di sana, tapi kalau dengan pemerintah, itu justru belum” tegas Bupati KBB itu
Terkait pengolahan sampah dengan metode insinerator yang sebatas di pahaminya, paling tidak dapat menekan pengeluaran anggaran untuk biaya tipping fee selama ini, oleh karena itu, hingga saat ini pihaknya pun belum memutuskan teknologi apa yang pas digunakan untuk pengelolaan sampah di Bandung Barat ini untuk ke depannya.***
Editor : Deni